Sabtu, 13 Desember 2008

Sistem Informasi Geografis

Pada awalnya area pemanfaatan SIG hanyalah dalam bidang teknika dan militer, namun kini sistem informasi ini juga dikembangkan untuk mendukung analisis sosial-budaya dan ekonomi. Saat ini SIG telah lazim dipergunakan dalam bidang transportasi dan navigasi, telekomunikasi, kesehatan, pendidikan, pariwisata, perbankan dan pemasaran. Tidak mengherankan apabila sekarang ini sejumlah perusahaan rokok dan kosmetik pun tak ketinggalan mengembangkan SIG sebagai media analisis pemasaran produk mereka.

Meskipun multi-manfaat, secara sepintas lalu wujud SIG tidak jauh berbeda dengan peta digital biasa (jenis peta yang ditampilkan lewat layar komputer). Bedanya, setiap bagian dari peta SIG mengandung data-data informatif yang dimungkinkan untuk diolah, disunting, disimpan dan dipanggil kembali serta dianalisa secara terpadu sehingga pembaruan data bisa dilakukan dengan mudah. Istilahnya, tinggal klik, klik dan semua beres. Dengan sistem ini pula proses penjelasan suatu peristiwa, peramalan kejadian dan perencanaan akan semakin ringkas, sederhana dan menyeluruh sehingga tindakan pengambilan keputusan yang mendasarkan diri pada aspek-aspek informasi seperti ini akan sangat terbantu.

Peta Pintar
Salah satu komponen utama SIG adalah peta, akan tetapi untuk menjadi bagian dari sebuah sistem infomasi maka peta tersebut harus “dikawinkan” terlebih dahulu dengan suatu sumber data atau database dengan bantuan program komputer tertentu. Aplikasi komputer untuk SIG yang cukup populer contohnya Map Info, Arc View atau Grass. Data yang bisa dipergunakan pun bersyarat khusus, yakni data-data yang memiliki dimensi keruangan atau memiliki kaitan dengan lokasi dan bagian tertentu pada peta. Karena alasan tertentu, misalnya harga peta dasar yang mahal, biasanya cakupan ruangnya berkisar dari luasan administrasi skala kecamatan, propinsi hingga negara atau kawasan.

Wujud utama dari perkawinan antara peta dan data tersebut masih berupa peta. Hanya saja, berkat proses penggabungan data dan grafis peta SIG menjelma menjadi sebuah “peta pintar”. Kenapa disebut pintar? Karena peta ini dapat disajikan dalam bentuk lapisan-lapisan (layer) gambar yang masing-masing mewakili informasi yang berasal dari database. Data-data tersebut dipilah sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang hendak dicukupi melalui sistem informasi ini, misalnya saja untuk memenuhi kebutuhan inventarisasi, dokumentasi atau navigasi.

Layanan lain yang jauh lebih pintar adalah kemampuan aplikasi-aplikasi SIG untuk melakukan analisa. Dengan penggabungan beberapa jenis data yang relevan, dapat diperoleh analisa mengenai suatu permasalahan atau potensi. Hasil analisa tersebut bisa dimanfaatkan sebagai rekomendasi atau dasar pengambilan keputusan yang mencakup perencanaan, pengelolaan atau penentuan kebijakan, baik oleh instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat umum.

SIG untuk petani
Dari paparan di atas, rasanya sub-judul ini tidak mengada-ada bahwa sistem informasi geografis pun bisa dimanfaatkan oleh dan untuk petani. Untuk membangun SIG pertanian sangat dimungkinkan karena syarat-syarat geografis jelas bisa terpenuhi. Lokasi lahan pertanian bisa diubah menjadi data alamat atau data koordinat yang berguna dalam penentuan titik lokasi pada peta. Tentu dibutuhkan pula data-data lainnya seperti misalnya jenis komoditas pertanian, luas lahan, kuantitas dan kualitas hasil panen, pasar terdekat atau pasar yang paling potensial dan tingkat harga pada waktu tertentu.

Sebagai contoh, kita akan mengembangkan SIG skala propinsi dengan tujuan mengembangkan sistem pemasaran produk pertanian di Propinsi Jawa Tengah. Maka dengan menyediakan peta administratif Jawa Tengah dengan skala tertentu, yang kemudian diolah dengan bantuan aplikasi komputer dan pengisian data seperti dicontohkan di atas, akan didapatkan lapisan-lapisan informasi mengenai lokasi, jenis komoditi, kuantitas panen, tingkat harga terkini dan pasar potensial.

Dengan menjalankan fungsi analisa data-data tersebut dapat menghasilkan data lanjutan, misalnya, komoditi apa yang paling menguntungkan untuk dijual atau pasar mana yang paling potensial menyerap komoditas tertentu pada rentang waktu tertentu. Hasil analisa inilah yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai rekomendasi untuk pemasaran komoditi atau mengamati perilaku pasar.

Hanya saja kita harus ingat kalau hasil analisa tersebut bukanlah representasi dari kebenaran mutlak. Akan tetapi, sebagai sebagai alat bantu SIG sangat bermanfaat untuk memahami, menyederhanakan dan memberi nilai tambah pada data-data abstrak yang lebih sulit untuk dipahami dan didayagunakan sehingga pemakai data bisa membuat keputusan dengan lebih mudah dan cepat. Selamat mencoba!

Sumber:
www.wikipedia.org
www.bk.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar